Aplikasi Tong Sampah Otomatis
- Mempelajari, memahami cara kerja,
dan melakukan simulasi dari rangkaian Voltage Follower.
- Mengetahui proses pembuatan PIR sensor, touch sensor dan sound sensor menggunakan proteus
- Dapat membuat simulasi rangkaian PIR sensor, GP2D12, touch sensor dan sound sensor
- Dapat menerapkan rangkaian sensor dalam kehidupan sehari-hari
A. Alat
Instrument
1. DC Voltmeter
DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
Generator
1. Battery
Spesifikasi:
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
- Output voltage: dc 1~35v
- Max. Input current: dc 14a
- Charging current: 0.1~10a
- Discharging current: 0.1~1.0a
- Balance current: 1.5a/cell max
- Max. Discharging power: 15w
- Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
- Ukuran: 126x115x49mm
- Berat: 460gr
Terminals Mode
1. Power Supply
Berfungsi untuk memberikan tegangan sumber pada rangkaian
conversion efficiency: 96%
b. Bahan
1. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya
Resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik. Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna:
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4.
Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka
tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari
resistor.
2. Dioda
Spesifikasi
Untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik
dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai
penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2
Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip
kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu
dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
3. Transistor NPN
Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang
paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian
Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang
rumit dan kompleks. Transistor pada umumnya terbuat dari bahan
semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide.
4. Op-Amp
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan
tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input
inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana
rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan
karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).
Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat
diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Komponen Input
1. Switch
Switch adalah suatu komponen jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat untuk meneruskan data ke perangkat yang dituju.
2. PIR Sensor
pinout:
Spesifikasi :
- Deteksi sudut
120 derajat.
- Kisaran deteksi 7m.
- Ukuran: 32x24mm
- Output sinyal switch TTL
output sinyal tinggi (3.3 V), output sinyal rendah (0.4 V).
- Waktu pemicu
dapat disesuaikan 0,3 detik hingga 10 menit.
- Umum digunakan dalam perangkat antipencurian dan peralatan lainnya.
- Modul telah dipaksa untuk mengatur bekerja memicu dapat
digunakan kembali
- Tegangan kerja 4,5 untuk 20V
3. Touch Sensor
Pinout:
Spesifikasi:
- Konsumsi daya sangat sedikit
- Tegangan: 2-5.5V DC (optimal 3v)
- Dapat menggantikan fungsi tombol saklar
- Dilengkapi 4 buah lubang baut M2
- Ukuran: 24x24x7.2mm
- Output high VOH: 0.8VCC (typical)
- Output low VOL: 0.3VCC (max)
4. Sensor suara
pinout:
Spesifikasi:
Sensitivitas bisa diatur (stel potensiometer warna biru)
Tegangan kerja 3.3V-5V
Output bentuk digital (0 dan 1, tinggi dan rendah)
Dengan lobang baut utk instalasi
Ukuran papan PCB 3.4cm x 1.6cm
Interface:
1. VCC: tegangan input 3.3V-5V
2. GND: ground
3. DO : digital output (0 dan 1)
komponen output
1. LED
Pinout:
Light
Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. Cara
kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda.LED
terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga
menciptakan junction P dan N.
spesifikasi:
pinout:
Relay adalah Saklar (Switch)
yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch).
spesifikasi:
Motor DC adalah Motor listrik yang membutuhkan suplai tegangan arus
searah atau arus DC (Direct Current) pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik.
pinout:
spesifikasi:
- TRANSISTOR FET 2N3819
Transistor FET (Field Effect Transistor), dalam hal ini JFET (Junction
Field Effect Transistor) adalah transistor yang bekerja dengan
memanfaatkan efek kejadian dalam medan listrik.
Transistor FET mempunyai tiga elektroda, yaitu : Gate (G) atau pintu,
Drain (D) atau cerat, dan Source (S) atau sumber. Ada dua jenis FET,
yaitu type-N (kanal N) dan type-P (kanal P).
Jika pada transistor bi-polar (Junction Transistor) jalan masukannya
yaitu basis diberi tegangan muka maju terhadap emitor, maka pada JFET
jalan masukannya (gate) diberi tegangan muka terbalik terhadap source.
Medan listrik yang terjangkit di sekitar jalur-jalur silikon (jalur P
atau jalur N) adalah karena pemberian tegangan muka terbalik di antara G
dan S (VGS). Medan listrik akan semakin besar apabila tegangan terbalik
di antara G – S (VGS) semakin besar, namun ini justeru berefek semakin
mengecilnya arus yang mengalir pada D atau S (IDS).
Apabila VGS dikecilkan, maka IDS akan bertambah besar. Jadi,
perubahan-perubahan tegangan terbalik yang terjadi di antara G – S akan
mempengaruhi perubahan-perubahan arus IDS. Dengan cara sedemikianlah
transistor FET dimanfaatkan, baik sebagai penguat ataupun yang lainnya.
Grafik Karakteristik Drain :
(a) Rangkaian bias untuk menggambar karakteristik JFET
(b) Karakteristik arus Drain terhadap tegangan VDS.
Tabel :
Rumus Resistansi Input Transistor JFET:
- IC OP AMP
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.
Inverting Amplifier
Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ∼)
b. Impedansi input tak berhingga (rin = ∼)
c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)
d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
|
Grafik input dan output op amp |
- PIR SENSOR
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan
sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra
merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat
pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah
melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor PIR sendiri memiliki dua slot di dalamnya, setiap slot terbuat dari bahan khusus
-PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Di dalam sensor
-PIR ini terdapat bagianbagian yang mempunyai perannya masingmasing,
yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.
Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai
sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas
maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Arus listrik
inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh
sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan
oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu Untuk manusia
sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah
dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4
mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor
PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia)
dimana sensor ini membutuhkan tegangan masukan sebesar 5 Vdc
The PIR sensor sendiri memiliki dua slot di dalamnya, setiap slot terbuat dari bahan khusus
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Di dalam sensor PIR ini terdapat bagianbagian yang mempunyai perannya masingmasing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. Seperti terlihat pada gambar 2 dibawahini. sensor PIR pada saat berlogika 1 dan 0. Pengujian ini juga diperlukan untuk mengetahui
nilai tegangan output sensor passive infrared (PIR) ketika mendeteksi gerakan manusia dan tidak mendeteksi gerakan manusia.
Cara melakukan pengujian ini adalah sensor harus mendapat tegangan input sebesar 5 Vdc
Grafik
Rumus mencari kecepatan deteksi sensor,
V = S / t
Tabel keluaran sensor PIR
- TOUCH SENSOR
Sensor sentuh merupakan sebuah saklar yang cara penggunaanya
dengan cara disentuh menggunakan jari. Ketika sensor ini disentuh maka
sensor akan bernilai HIGH, karena tubuh manusia terdapat aliran listrik
sehingga sensor ini dapat bekerja. Sensor ini dapat kita gunakan untuk
menyalakan lampu, motor, membuka pintu dan masih banyak lainnya.
(TTP223B)
Dalam keadaan IDLE output yang dihasilkan adalah LOW (konsumsi daya sangat kecil) sedangkan saat ada jari yang menyentuh modul ini output yang dihasilkan adalah HIGH. Jika tidak ada aktifitas lebih dari 12 detik maka modul otomatis akan kembali ke mode IDLE (hemat daya).
Modul dapat dipasang di belakang permukaan plastik, kaca dan bahan non-logam lainnya untuk menutupi permukaan sensor. Selain itu, jika kita dapat mengatur posisi yang tepat untuk sentuhan, kita juga dapat menyembunyikannya di dalam dinding, meja dan bagian tombol tersembunyi lainnya.
Ketika jari menyentuh bagian sensor, modul menghasilkan sinyal high.
a. Arus Output Pin Sink (@ VCC 3V, VOL 0.6V): 8mA
b. Arus Output pin pull-up (@ VCC=3V, VOH=2.4V): 4mA
c. Waktu respon (low power mode): max 220ms
d. Waktu respon (touch mode): max 60ms
Cara kerja:
1. Dalam keadaan normal, modul menghasilkan sinyal low (hemat daya).
4. Dilengkapi 4 lobang baut untuk memudahkan pemasangan
3. Jika tidak disentuh lagi selama 12 detik kembali ke mode hemat energi.
Kelebihan:
- Konsumsi daya yang rendah
- Bisa menerima tegangan dari 2 ~ 5.5V DC
- Dapat menggantikan fungsi saklar tradisional
Rumus Tegangan sentuh maksimal
𝐸𝑆 = 𝐼𝑘( 𝑅𝑘 + 1.5 𝜌𝑠)
Ket: 𝐼𝑘 = Arus fibrilasi
𝑅𝑘 = Nilai tahanan pada badan manusia
𝜌𝑠 = Tahanan Jenis tanah
- SOUND SENSOR (FC 04)
Berfungsi
untuk mendeteksi suara dan juga dapat mengubah sinyal suara menjadi
sinyal elektrik sehingga dapat diproses untuk penggunaan selanjutnya
Modul Sensor Suara FC-04 yang dapat mendeteksi intensitas suara
sekeliling, mengidentifikasi keberadaan atau ketidakberadaan suara
(berdasarkan prinsip getaran suara).
Catatan:
1. Modul sensor suara sensitif terhadap intensitas suara sekitar lingkungan.
2. Ketika intensitas suara lebih kecil dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai tinggi. Ketika intensitas suara luar lebih besar dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai rendah.
3. Port DO dapat dihubungkan secara langsung dengan microcontroller untuk mendeteksi nilai tinggi dan rendah, sehingga dapat mendeteksi suara sekitar.
4. Digital output DO pada modul dapat difungsikan langsung sebagai saklar yang diaktifasi oleh suara (voice-activated switch)
Tabel Jenis bunyi dan Kekerasan Bunyi
BATERAI
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi
energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone,
Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai
sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan
kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita
sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita
sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang
hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di
isi ulang (Rechargeable).
Baterai dalam sistem PV mengalami berulang kali siklus pengisian dan pengosongan selama umur pakainya. Siklus hidup (cycle life)
baterai adalah banyaknya pengisian dan pengosongan hingga kapasitas
baterai turun (melemah) dan tersisa 80% dari kapasitas nominalnya.
Pabrik baterai biasanya mencantumkan siklus hidup pada spesifikasi
teknis baterai. Mencantumkan satu nilai siklus hidup (cycle life) sebenarnya terlalu menyederhanakan informasi, karena siklus hidup baterai juga tergantung pada suhu baterai.
Dari grafik di atas, terlihat pada suhu operasional baterai yang
lebih rendah, siklus hidup baterai lebih lama. Siklus hidup baterai juga
tergantung dari DoD, artinya baterai yang dikosongkan hanya 50% dari
kapasitasnya, berumur lebih lama jika dikosongkan hingga 80%, namun
membuat sistem menjadi lebih mahal, karena membutuhkan kapasitas baterai
lebih besar untuk mengakomodasi kebutuhan yang sama.
Jika pada suhu operasional lebih rendah, umur baterai lebih lama,
namun ada efek negatif berkaitan dengan kapasitas baterai. Pada suhu
yang lebih rendah, kapasitas baterai menjadi lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia yang terjadi
pada baterai bergerak lebih aktif/cepat, sehingga kapasitas baterai
cenderung lebih tinggi.
Terkadang, pada suhu yang lebih tinggi, kapasitas baterai justru dapat
lebih besar dari angka nominalnya, meskipun pada suhu tinggi, elemen
baterai terlalu aktif, juga berakibat buruk pada kesehatan baterai.
- RELAY
Relay adalah Saklar (Switch)
yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai
contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
Grafik
- MOTOR
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu
- LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Tabel. Warna dan Material LED
| Warna | Panjanggelombang [nm] | Material semikonduktor |
| | | Gallium arsenide (GaAs)Aluminium gallium arsenide (AlGaAs) |
| | 610 < λ < 760 | Aluminium gallium arsenide (AlGaAs)Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) |
| | 590 < λ < 610 | Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) |
| | 570 < λ < 590 | Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) |
| | 500 < λ < 570 | Indium gallium nitride (InGaN) / Gallium(III) nitride (GaN)Gallium(III) phosphide (GaP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Aluminium gallium phosphide (AlGaP) |
| | 450 < λ < 500 | Zinc selenide (ZnSe)Indium gallium nitride (InGaN) |
| | 400 < λ < 450 | Indium gallium nitride (InGaN) |
| | multiple types | Dual blue/red LEDs, blue with red phosphor, or white with purple plastic |
| | λ < 400 | Diamond (235 nm) Boron nitride (215 nm) Aluminium nitride (AlN) (210 nm) Aluminium gallium nitride (AlGaN)Aluminium gallium indium nitride (AlGaInN) – (down to 210 nm) |
| | multiple types | Blue with one or two phosphor layers: yellow with red, orange or pink phosphor added afterwards, or white with pink pigment or dye. |
| White | Broad spectrum | Blue/UV diode with yellow phosphor
|
a. Langkah-langkah Kerja
- Siapkan segala komponen yang di butuhkan
- Susun rangkaian sesuai panduan
- Sambungkan rangkaian dengan baterai untuk sumber tenaga
- Hidupkan rangkaian
- Apabila tidak terjadi eror, maka rangkaian selesai dibuat.
b. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja
Rangkaian Simulasi:
Prinsip Kerja:
Jika seseorang ingin membuang sampah, jadi ketika PIR sensor mendeteksi sesorang mendekat maka PIR sensor akan berlogika satu. Saat PIR sensor berlogika satu maka terdapat tegangan dari vcc yang dikeluarkan melalui vout sensor diteruskan ke op amp, disini adalah voltage follower dimana vin=vout dan diteruskan ke resistor. kemudian dari resistor ke transistor yang telah terdapat tegangan yang telah cukup untuk mengaktifkan transistor. ketika transistor telah aktif, maka terdapat hubungan dari power ke kolektor lalu ke emitor lalu ke ground. karena ada tegangan, switch di relay berpindah ke kiri maka motor dapat bergerak. motor ini berguna untuk membuka tutup tong sampah secara otomatis.
Cara kerja ini akan sama pada TOUCH sensor, dimana pada TOUCH ketika disentuh akan berlogika satu, Saat TOUCH sensor berlogika satu maka terdapat tegangan dari vcc yang
dikeluarkan melalui vout sensor diteruskan ke op amp, disini adalah
voltage follower dimana vin=vout dan diteruskan ke resistor. kemudian
dari resistor ke transistor yang telah terdapat tegangan yang telah
cukup untuk mengaktifkan transistor. ketika transistor telah aktif, maka
terdapat hubungan dari power ke kolektor lalu ke emitor lalu ke ground.
karena ada tegangan, switch di relay berpindah ke kiri maka motor dapat
bergerak. motor ini berguna memasang dan membuka plastik sampah.
kemudian SOUND sensor akibat dari bunyi tangan dan sampah akan berlogika satu, Saat SOUND sensor berlogika satu maka terdapat tegangan dari vcc yang
dikeluarkan melalui vout sensor diteruskan ke op amp, disini adalah
voltage follower dimana vin=vout dan diteruskan ke resistor. kemudian
dari resistor ke transistor yang telah terdapat tegangan yang telah
cukup untuk mengaktifkan transistor. ketika transistor telah aktif, maka
terdapat hubungan dari power ke kolektor lalu ke emitor lalu ke ground.
karena ada tegangan, switch di relay berpindah ke kiri maka motor dapat
bergerak. motor ini berguna untuk membuka tutup tong sampah secara
otomatis. akan membuat motor aktif mengikat sampah ke atas.
c. Video
Download HTML silahkan klik Disini
Download Datasheet OP-AMP silahkan klik Disini
Download Datasheet TOUCH SENSOR silahkan klik Disini
Download Datasheet SOUND SENSOR silahkan klik Disini
Download Datasheet Relay silahkan klik Disini
Download Datasheet Resistor silahkan klik Disini
Download Datasheet Motor DC silahkan klik Disini
Download Datasheet Dioda silahkan klik Disini
Download Datasheet LED silahkan klik Disini
Download Datasheet Sensor PIR silahkan klik Disini
Download Datasheet Sensor Sound silahkan klik Disini
Download Datasheet Sensor Touch silahkan klik Disini
Download Library Sensor PIR silahkan klik Disini
Download Library Sensor Touch silahkan klik Disini
Download Library Sensor Sound silahkan klik Disini
Download simulasi rangkaian silahkan klik Disini
Download video simulasi rangkaian silahkan klik Disini
[MENUJU AWAL]